Mengenal Makna Lagu Daerah
Lagu atau musik daerah merupakan lagu atau musik yang asalnya dari daerah tertentu. Lagu atau musik tersebut menjadi terkenal atau populer karena sering dinyanyikan oleh masyarakat di daerah tersebut atau di daerah lainnya. Biasanya pencipta asli dari lagu daerah atau musik daerah tersebut sama sekali tak diketahui. Meski ada juga lagu atau musik yang dikenal juga penciptanya.
Daftar Lagu Daerah Jawa Tengah
Jika kamu penasaran seperti apakah daftar lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah tersebut, maka dapat langsung kamu baca dan simak kumpulannya yang sudah kami rangkum berikut ini.
Suwe Ora Jamu
Di daftar pertama lagu daerah dari Jawa Tengah ada Suwe Ora Jamu yang adalah sebuah lagu daerah yang diciptakan oleh komposer karawitan bernama R.C. Hardjosubroto.
Lagu daerah satu ini sangat terkenal, apalagi di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepopuleran lagu ini semakin melejit tatkala dinyanyikan oleh seorang penyanyi spesialis keroncong, Waldjinah.
Jika kamu ingin ikut bernyanyi lagu daerah Jawa Tengah tersebut, kamu dapat menyimak liriknya berikut ini. Lirik asli lagu Suwe Ora Jamu masih menggunakan bahasa Jawa Ngoko.
Jamu godong telo
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gelo
Jamu daun ketela
lama tidak bertemu
Sekalinya bertemu membuat kecewa
Informasi tambahan mengenai lagu Suwe Ora Jamu ini adalah karena kepopulerannya tersebut sampai judul lagunya untuk menjadi nama kafe dan bar lho. Bahkan seorang koreografer populer bernama Jecko Siompo, yang mengaransemen lagu Suwe Ora Jamu dan meremiks nya dengan lagu Ampar-Ampar Pisang.
Gundul-Gundul Pacul
Daftar lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Gundul-Gundul Pacul. Lagu satu ini juga sangat tinggi kepopularitasnya. Sebab lagu anak-anak ini cukup terkenal di masyarakat Jawa.
Ada dua sumber yang menyatakan pencipta asli lagu Gundul-Gundul Pacul ini. Yang pertama adalah konon diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15, dan yang kedua diciptakan oleh R.C. Hardjosubroto.
Lirik lagu daerah Jawa Tengah berjudul Gundul-Gundul Pacul dapat kamu simak berikut ini.
Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Mungkin kamu sudah telanjur mengenal lagu Gundul-Gundul Pacul ini sebagai lagu anak-anak. Padahal lagu satu ini mempunyai sebuah makna mendalam sekaligus filosofis. Jika dibedah secara dalam, maka lagu Gundul-Gundul Pacul ini menyinggung tentang kehormatan, kepemimpinan, serta tanggung jawab.
Secara harfiah, gundul berarti kepala plontos tak berambut sama sekali. Kepala ini merupakan lambang dari kehormatan. Sedangkan rambut menjadi lambang dari mahkota atau keindahan kepala itu sendiri. Dalam lagu Gundul-Gundul Pacul, kata gundul mengandung maksud sebuah kehormatan tanpa mahkota.
Sementara pacul atau yang juga dikenal dengan cangkul merupakan salah satu alat pertanian yang menjadi lambang rakyat kecil yang kebanyakannya berprofesi sebagai seorang petani.
Dalam masyarakat Jawa, pacul mengandung pengertian papat kang ucul atau empat yang terlepas. Pengertian tersebut merujuk pada kehormatan seseorang yang bergantung pada bagaimana orang itu menggunakan empat indera dalam dirinya. Yakni mata, hidung, teling, dan mulutnya dalam berperilaku.
- Mata dipergunakan untuk melihat setiap kesulitan yang ada pada rakyat.
- Hidung dipergunakan untuk mencium kuatnya aroma kebaikan.
- Telinga dipergunakan untuk mendengarkan setiap nasihat.
- Mulut dipergunakan untuk mengungkapkan keadilan.
Apabila keempat hal tersebut terlepas, maka lepas pula lah kehormatan orang itu. Tak disangka makna lagunya begitu mendalam.
Ilir-Ilir
Lagu daerah Jawa Tengah selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah lagi berjudul Lir-Ilir. Lagu ini konon diciptakan oleh Sunan Kalijaga di awal abad ke-16 saat keruntuhan masa Kerajaan Majapahit dan masuknya agama Islam.
Lagu daerah satu ini terkenal sebagai salah satu tembang dolanan atau lagu anak-anak. Liriknya sendiri memakai kata-kata perumpamaan yang mengandung makna dalam serta multitafsir.
Hal tersebut sangat mencerminkan betapa dalamnya ilmu yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam. Melalui lagu ini, Sunan Kalijaga mencoba untuk mengajak pada para masyarakat Jawa untuk meyakini, mengimani, dan memeluk agama Islam pelan-pelan. Lirik lagu Lir-ilir tersebut bisa kamu simak berikut ini.
Lir-IlirLir-ilir, lir-ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyarCah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiroDodot iro, dodot iro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomono lumatono
Konggo sebo mengko soreMumpung padang rembulane
Mumpung padang kalangane
Yo surako, surak hiyo
Gambang Suling
Gambang suling, ngumandang swaranéthulat-thulit, kepénak uninéuuuuniné mungnreyuhaké ba-reng lan kentrung ke-tipung suling, sigrak kendhangané
Gambang suling berkumandang suaranyaTulat-tulit, enak bunyinyaBunyinya begitu mengharukanBersama kentrung, ketipung, sulingMantap bunyi gendangnya
5. Jangkrik Genggong
Kendal kaline wunguAjar kenal karo akuLelene mati di gepukGepuk nganggo walesaneSuwe ora pethukAti sida remukKepethuk mung suwaraneJangkrik genggong, jangkrik genggongLuwih becik omong kosongSemarang kaline banjirJa sumelang ra dipikirJangkrik upa saba ning tanggaMalumpat ning tengah joganWis watake priya, jare ngaku setyaTekan ndalan selewenganJangkrik genggong, jangkrik genggongWani nglirik sepi uwongYen ngetan bali ngulonTiwas edan rak kelakonYen ngerujakNgrujaka nanasOjo ditambahi kuweniKene tiwas nggagasAwak adhem panasJebul ana sing nduweniJangkrik genggong, jangkrik genggongSampun cekap mangsa borong
6. Dondong Opo Salak
dondong opo salakduku cilik-cilikngandhong opo mbecakmlaku thimik-thimikAdi nderek ibutindak menyang pasarora pareng rewelora pareng nakalmengko ibu mestimundhut oleh-olehkacang karo rotiadi diparingi
Kedondong atau salakDuku kecil-kecilNaik andong atau becakJalan pelan-pelanAdi ikut ibuPergi ke pasarTidak boleh rewelTidak boleh nakalNanti ibu pastiBeli oleh-olehKacang dan rotiAdi pun dikasih
7. Cublak-Cublak Suweng
cublak-cublak suwengsuwenge ting gelenterMambu ketudhung gudhelPak Gempong lera-lereSapa ngguyu ndelikakeSir sir pong dele gosongSir sir pong dele gosong
8. Padhang Wulan
Yo ‘pro konco dolanan ing jobopadhang wulan padange kaya rinaRembulane sing awe-awengelingake aja padha turu soreYo ‘pro konco dolanan ing joborame-rame kene akeh kancaneLangite pancen sumebyar rinayo padha dolanan sinambi guyonan
Ayo teman-teman bermain di luarterang bulan terangnya seperti siangBulannya melambai-lambaimengingatkan jangan tidur di sore hariAyo teman-teman bermain di luarrame-rame di sini banyak temannyaLangitnya terang sekaliayo bermain sambil bercanda