Tarian Adat Kalimantan Barat Lengkap Gambar dan Keterangannya

Tarian Adat Kalimantan Barat Lengkap Gambar dan Keterangannya

Ada banyak sekali macam-macam tarian tradisional daerah Kalimantan Barat yang wajib anda ketahui. Tarian adalah budaya lokal yang dilestarikan secara turun temurun yang mana pada masing-masing tarian tersebut terdapat makna tertentu. Salah satu provinsi yang kaya akan tarian nya adalah Kalimantan Barat. Setiap tarian yang dikenal disana tentunya memiliki keunikan dan ciri khas sendiri.


Karena pada masa sekarang ini, zaman terus berkembang, kita yang lahir di Kalbar seharusnya tidak acuh tak acuh terhadap budaya lokal. Kitalah yang akan mengenalkan budaya tersebut ke daerah lainnya. Untuk tetap menjaga eksistensinya, kita bisa mendokumentasikan tarian tersebut hingga mengadakan pementasan tari pada acara nasional maupun internasional. Lalu, apa saja tarian dari Kalbar itu? Simak informasi tari adat kalimantan barat beserta penjelasannya sebagai berikut.


Macam macam Tarian Adat Kalimantan Barat:

1. Tari Ajat Temuai Datai

Tari Ajat Temuai Datai

Ajat Temuai Datai adalah salah satu nama tarian Kalimantan Barat tepatnya dari Suku Dayak Iban. Bahasa yang digunakan dalam penamaannya adalah bahasa Dayak Mualang (sub etnis Dayak Iban). Istilah Ajat Temuai Datai memiliki maksud bahwa proses bersyukur kepada Sang Pencipta karena telah datang temuai atau tamu di tanah Kalimantan.


Dari maksud tersebut, dapat disimpulkan bahwa tari ini difungsikan untuk menyambut para tamu. Sekarang ini, tarian tersebut ditarikan ketika menyambut tamu kenegaraan atau menyambut kunjungan wisatawan ke Kampung Dayak Mualang. Dulunya, tarian tersebut memiliki arti sakral karena para penduduk sering melakukan peperangan.


2. Tari Manang atau Tari Monong atau Tari Balian

Tari Manang atau Tari Monong atau Tari Balian

Apa itu tari Manang? Tari yang juga disebut dengan Tari Balian ini adalah tari khas Dayak Kalimantan. Ini adalah tarian sakral yang umumnya dipentaskan pada upacara adat Balian atau Bemanang. Fungsi dari tarian ini adalah sebagai tarian penyembuhan. Lalu, apa tujuannya? Tujuannya adalah untuk menghilangkan pengaruh dari roh jahat yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit, sial, ataupun meninggal.


Tentu dari ulasan yang telah terpapar, dapat diketahui bahwa tarian ini bertindak sebagai tarian penyembuh, penolak, hingga penangkal penyakit agar yang terkait dapat sembuh kembali. Itu mengapa, dalam tarian ini, terdapat penari yang berperan sebagai dukun yang membaca jampi-jampi dengan bahasa Dayak.


3. Tari Perang

Tari Perang Kalimantan Barat

Kalimantan merupakan sebuah provinsi yang memiliki jumlah pendatang yang cukup banyak. Karena hal tersebut, banyak dari penduduk suku Dayak memilih untuk masuk ke pedalaman untuk mempertahankan hidup mereka. Hal tersebut pastinya mengakibatkan suku tersebut terpisah-pisah, yang mana sekarang sudah menjadi sub sub etnis sendiri.


Namun, pemisahan itu ternyata justru menimbulkan peperangan antar suku yang disebabkan oleh keanekaragaman. Dari situlah, muncul tarian yang bernama tari perang. Makna dari tarian ini adalah timbulnya jiwa kejantanan dan keperkasaan agar nantinya siap untuk berperang.


4. Tari Pedang Mualang

Tari Pedang Mualang

Tari Pedang Mualang merupakan tari jenis tunggal yang lebih umum dipentaskan untuk hiburan semata. Beberapa event yang biasanya disertai dengan pementasan ini adalah event pernikahan (Gawai Belaki Dayak), pesta panen padi (Gawai Dayak), dan lainnya. Tari ini masuk kategori tarian atraktif yang ditarikan dengan menggunakan pedang sebagai propertinya.


Masyarakat menganggap berdasarkan sejarah, tarian ini dilakukan oleh kesatria yang tujuanya untuk memperoleh rasa semangat dan kepercayaan dalam perang. Umumnya, tarian ini ditarikan dengan iringan tebah Undup Bayur, Tebah tradisional Kalbar.


5. Tari Kondan

Tari Kondan

Tari adat daerah kalimantan barat selanjutnya adalah Tari Kondan. Tari Kondan merupakan yang memiliki gerakan-gerakan yang berbeda makna. Itu mengapa, tidak semua jenis tarian ini terkenal. Hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya gerakan yang masih belum diketahui atau bersifat kaku.


Tari ini biasa dipentaskan untuk beberapa event seperti pernikahan, adat istiadat, atau acara keagamaan. Terdapat misteri yang terkandung di dalam tarian ini. Misteri tersebut dapat diketahui dari gerakan-gerakan yang belum diketahui maknanya dan membingungkan.


6. Tari Pingan

Tari Pingan

Apa itu tari Pingan? Tari Pingan adalah tari tunggal tradisional khas Dayak Kalimantan. Tarian ini biasa dipentaskan untuk menghibur penonton dalam sebuah acara tradisional. Acara-acara yang dimaksud di antaranya adalah Gawai Dayak (Panen Padi), Gawai Belaki Bini (Pesta Pernikahan), dan sebagainya.


Nama Pingan sendiri ternyata memiliki arti piring yang berbahan tanah liat maupun batu. Karena maknanya itulah, tarian ini ditarikan dengan atribut piring. Tari Pingan sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu Tari Pinggan Laki dan juga Tari Pinggan Indu’ yang dianggap lebih atraktif karena mengadopsi gerakan silat tradisional. Nah, untuk menarikan tarian ini, penari akan membawa dua buah pinggan (piring batu yang diganti dengan piring beling putih) dan menggunakan sepasang cincin yang terbuat dari tembaga ataupun timah.


7. Tari Kinyah Uut Danum

Tari Kinyah Uut Danum

Seperti Tari Perang, Tari Kinyah Uut Danum ini juga ditarikan untuk melatih keberanian. Tak heran jika banyak gerakan bela diri yang ada di dalam tarian tersebut. Seperti namanya, asal dari tarian ini adalah dari sub suku Dayak Uut Danum, yang merupakan suku Kalbar.


Dulunya, tarian ini biasa ditarikan untuk mempersiapkan fisik sebelum melakukan aktivitas mengayau. Apa itu mengayau? Mengayau adalah tradisi perburuan kepala musuh. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh suku Dayak pada zaman dahulu. Dari sejarah ini, dapat diketahui bahwa tarian ini merupakan persiapan para pria Dayak Uut Danum yang akan mengayau ke hutan.


8. Tari Jonggan

Tari Jonggan

Tarian tradisional kalimantan barat selanjutnya adalah Tari Jonggan. Tari Jonggan merupakan tarian khas suku Dayak Kanayant, jenis suku di Kalbar. Nama Jonggan diambil dari bahasa Dayak yang berarti menari atau joget. Tari ini memiliki maksud untuk menunjukkan sebuah kebahagiaan dan suka cita yang dialami oleh masyarakat Dayak.


Jonggan umumnya ditarikan untuk menghibur ketika diadakan pagelaran upacara adat. Fungsinya untuk mencari jodoh, kenikmatan seni, maupun edukasi kepada masyarakat yang menyaksikannya.


9. Tarian Bopureh

Tarian Bopureh

Tari ini adalah tari jenis tari kreasi yang di dalamnya diceritakan sebuah kisah cinta pemuda dan seorang gadis yang terhalang oleh adat. Yang mana, seorang pria tersebut berasal dari suku Dayak Jangkang dan gadisnya berasal dari Kanayan. Silsilah dari tarian ini adalah untuk memisahkan tali kasih yang dimiliki oleh dua sejoli.


Ada unsur estetika yang ada di tarian ini. Unsur tersebut dapat dilihat dari pakaian adat suku Dayak yang dikenakan oleh penari Bopureh. Adapun perlengkapan lainnya adalah mahkota burung Tingang untuk penari pria yang menjadi ciri khas dari tarian ini.


Itu tadi adalah informasi tentang Tarian Adat Kalimantan Barat yang perlu kita ketahui. Dari ulasan diatas dapat diketahui bahwa Kalbar memiliki sejumlah tarian yang unik. Pada masing-masing tarian juga memiliki makna dan fungsi sendiri. Agar budaya lokal bangsa ini tetap utuh khususnya budaya kalimantan barat, kita sebagai generasi bangsa sudah sepatutnya ikut serta melestarikan budaya tersebut supaya tetap eksis tak termakan zaman. Semoga informasi di atas dapat menambah referensi kita semua!

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Tarian Adat Kalimantan Barat Lengkap Gambar dan Keterangannya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.

Posting Komentar

Cara Berkomentar bagi yang tidak memiliki blog:
1. Klik select profile --> pilih "Name/URL".
2. Isi nama Anda dan isi dengan alamat facebook Anda.
3. Klik "Lanjutkan".
4. Ketik komentar Anda.
5. Klik "Publish".
6. Centang "CAPTCHA" yang menyatakan bahwa Anda bukan robot.
7. Klik "Publish".